Luncurkan Drone ke Stratosfer, Ekspedisi Menembus Langit Hanya Tembus 19 KM

menembus-langit-featured-1

PT Best Profit Futures Medan

Pada awal bulan Oktober 2016 yang lalu, Tech in Asia telah mengulas tentang ekspedisi Menembus Langit yang ingin menerbangkan sebuah drone ke lapisan langit stratosfer di ketinggian 30 kilometer, dan kemudian mengembalikannya ke lokasi peluncuran. Misi ambisius ini disebut-sebut mirip dengan yang dilakukan SpaceX milik Elon Musk.

Menembus Langit sendiri diprakarsai oleh perusahaan drone AeroTerrascan dan perusahaan kreatif teknologi, kreatif komunikasi, dan pengembangan teknologi disruptif Dengan Senang Hati. Teknologi disruptif sendiri merupakan inovasi yang digunakan untuk menciptakan pasar baru, dengan cara “merusak” pasar yang telah ada dan mengganti teknologi terdahulu.

Pada tanggal 28 Oktober 2016 yang lalu, tim Menembus Langit akhirnya berhasil meluncurkan sebuah drone bernama Ai-X1 dengan bantuan balon cuaca. Drone tersebut mereka terbangkan dari Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Pameungpeuk, Garut.

Sayangnya, di ketinggian 10 kilometer di atas permukaan laut drone tersebut mengalami GPS glitch, yang akhirnya mengaktifkan salah satu skenario darurat. Drone Ai-X1 tersebut pun akhirnya terbang kembali ke titik awal peluncuran.

menembus-langit-peluncuran-foto

Gagal mencapai target ketinggian 30 kilometer, tim Menembus Langit mencoba untuk menerbangkan drone tersebut keesokan harinya, pada tanggal 29 Oktober 2016. Namun di ketinggian 19.376 meter, drone Ai-X1 kembali melepaskan diri dari balon cuaca dan terbang kembali ke titik awal.

Di tengah perjalanan pulang, drone tersebut mengalami kondisi GPS No-Fix, hingga akhirnya mendarat sekitar 500 meter dari lokasi peluncuran. Gambar terakhir dari kamera drone menunjukkan kalau pesawat tanpa awak tersebut mendarat tanpa kerusakan, meski lokasi pastinya belum diketahui.

Hingga berita ini ditulis, belum ada kabar apakah drone tersebut telah ditemukan. Tim ekspedisi pun menunda pencarian karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.

Bila sukses mencapai lapisan stratosfer di ketinggian 30 kilometer, drone yang diluncurkan tim Menembus Langit akan bermanfaat untuk merekam kondisi atmosfer lewat berbagai sensor dan kamera yang terpasang di drone tersebut. Semoga kegagalan ini tidak membuat kapok tim Menembus Langit, dan justru membuat mereka terpacu untuk melakukan perbaikan di ekspedisi mereka selanjutnya. PT Best Profit Futures Medan

Sumber oleh : id.techinasia

Bestprofit Futures Medan

Leave a comment