Awal Pekan yang Cerah! IHSG Dibuka di Zona Hijau

PT. BESTPROFIT FUTURES MEDAN – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan dibuka di zona hijau. Dikutip dari data RTI, Senin (8/10/2023), IHSG dibuka di level 6.919 berada di level tertingginya pada 6.929 dan terendahnya 6.901. Sebanyak 208 saham menguat, 170 melemah, dan 206 stagnan.

Berdasarkan riset Ajaib Sekuritas pada perdagangan Jumat (6/10), IHSG ditutup naik +0,20% atau +13,69 poin di level 6.888,51. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.860-6.920.

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat Cadangan Devisa (Cadev) nasional pada akhir September 2023 sebesar US$134,9 miliar, turun dari bulan sebelumnya di level US$137,1 miliar.

Posisi Cadev pada September 2023 setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, sekaligus berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu 3 bulan impor.

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) meraih rekor pencatatan saham perdana (IPO) terbanyak sepanjang masa dengan total 68 pencatatan dan dana senilai Rp49,6 triliun (6/10/23). Capaian tersebut mengalahkan rekor sebelumnya di tahun 1990 dengan 66 pencatatan.

Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) mencatat penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) naik jadi 336 ribu pada September 2023, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 227 ribu.

Sementara, tingkat pengangguran (unemployment rate) pada September 2023 tidak berubah dari bulan sebelumnya sebesar 3,8%. Rilis tersebut menandakan solidnya data tenaga kerja AS yang mengindikasikan berlanjutnya kebijakan hawkish The Fed. Dari Asia, Jepang melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) periode September 2023 sebesar US$ 1.237,1 miliar, turun dari bulan sebelumnya sebesar US$ 1.251,2 miliar.

Adapun pada 3 Oktober 2023, mata uang yen terapresiasi +1,7% menjadi JPY147,3 per dolar AS yang mengindikasikan adanya intervensi Bank Sentral Jepang (BoJ).

Leave a comment